Blog ini adalah catatan pelajar yang menyukai traveler

Thursday, May 24, 2018

Hubungan jarak jauh


Hubungan jarak jauh bukanlah keputusan yang mudah diambil. Tak dapat bertemu setiap hari, setiap pekan, bahkan setiap bulan adalah risiko yang harus dijalani.
Godaan, rintangan, keluh kesah pasti jadi kawan karib setiap waktu. Apalagi curiga selalu datang menghampiri. Ah dibikin enjoy dan Kadang, pesan teks jadi sumber munculnya prahara. Pesan yang tak berintonasi itu memang multipersepsi. Yang disampaikan tak sejalan dengan yang diterima. Hal ini menjadi kebimbangan yang kadang-kadang menyakitkan. Belum lagi rasa sepi.
Memiliki, tapi tak bisa menyentuh fisik. Berkali-kali kalimat “sabar, sampai kita ketemu lagi,” terlontar. Seakan jadi obat penghambat rindu. Atau kadang-kadang hanya jadi pelipur, perlu komitmen yang kuat.
Disaat yang lain bisa bersama disisi lain kita berpisah dengan harapan bisa bersatu dalam ikatan sakral yaitu pernikahan, pernah nggak kalian merasakan yang demikian? Berbeda jarak dan waktu, ah apalah itu namanya.
Kadang senang bisa pindah Negara satu ke Negara berikutnya, tapi itulah asyik dan seninya mbolang sebagai bekal kelak dihari tua, menua bersama berjalan beriringan dalam duka maupun suka, selain itu aku akan mengirim pesan untukmu, utamanya saat kamu sedang sedih atau stres. Meskipun aku mungkin tidak bisa duduk di sampingmu di saat-saat tersulit seperti itu, aku akan melakukan yang terbaik untukmu. Kalau perlu, mendengarkanmu lewat pesan suara. Kapan pun
Dan aku memintamu untuk tidak menyerah pada jarak. Kita sudah memutuskan untuk berkomitmen, maka ini risiko yang seharusnya sudah kuketahui sejak awal. Jadilah wanita yang kuat dan setidaknya jangan seperti Cinderella he he


0 komentar:

 

Blog Archive

Translate

BLOG INI DILINDUNGI DMCA