Sebatang rokok, secangkir kopi menemani paginya, suara burung-burungpun
terdengar merdu di luar kamar udara pagipun sejuk yang membuat pagi itu tambah
spesial, lembaran kertas berserakan di kamar, kamar itu dengan ukuran yg sangat
minimalis, bahkan lebih ekstrimnya mini. Ya setidaknya yang mini inilah yang
mampu menampung keluh kesah dan bahagia yang tersimpan rapi setiap moment,
diiringi lantunan lagu “secangkir kopi” karya dewi dee lestari.
Pernah ketika itu saya melewati pintu kamar yang terbuka, saya
menonton dirinya menatap layar komputer dengan foto kenangan masa lalunya. Saya
berulang kali berbicara bahwa jodoh tidak ubahnya umur, dapat panjang dapat
pula pendek.
Saya berbicara begitu demi membesarkan
hatinya. Tetapi, dirinya masih saja kecewa. Dirinya sudah mengalami kesusahan
sejak kecil serta sukses menanggulanginya. Ia sudah berusaha memberi yang
paling baik untuk setiap orang dalam keluarganya. Tetapi, cinta merupakan
sesuatu yang tidak sempat dapat ia menangkan
Kadang saya pun berfikir bahwa cukuplah aku yang beruntungn masih ada
sisa-sisa rindu itu kepada seseorang, atau kadang dia yang menatap layar
komputer yang bisa mencuri tiap detik maupun jam, bahkan hari sekalipun.
1 komentar:
Best ever seen.
Post a Comment